Tips Istri Dalam Mengatur Keuangan Keluarga
Mengatur keuangan dalam keluarga dan rumah tangga menjadi pekerjaan rutin seorang istri agar dalam keluarga dapat menjalankan rencana sesuai target. Setiap keluarga pasti juga ingin keuangannya lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya agar memiliki fondasi yang kuat untuk menghadapi resesi ekonomi global.
Oleh sebab itu, kita perlu tips-tips jitu dalam mengatur keuangan keluarga agar nantinya seorang istri pandai mengatur pengeluaran yang dapat seorang istri sesuaikan dengan pemasukan keluarga. Yuk simak tips-tips mengatur keuangan rumah tangga berikut agar memiliki kondisi finansial yang sehat dan lebih baik:
1. Kenali kondisi keuangan
Meskipun keluarga kita sudah dinyatakan bebas dari jurang resesi, faktanya dunia masih banyak mengalami masalah. Bukan tak mungkin situasi ini akan berdampak juga ke Indonesia seperti krisis energi dan krisis pangan. Jadi, ada baiknya untuk mulai melihat kondisi keuangan keluarga kita sendiri secara realistis.
Ada baiknya seorang istri catat seluruh penghasilan yang ada. Misalnya, apakah portofolio investasi keluarga bertambah? Apakah istri dan suami sekarang memiliki penghasilan sampingan? Punya bisnis online shop? Catat semua penghasilan yang masuk sehingga kita tahu bagaimana kemampuan finansial di awal tahun ini.
2. Tentukan tujuan
Apa yang menjadi keinginan yang ingin diwujudkan di tahun ini? Tak harus selalu tujuan akhir, kita bisa saja membuatnya menjadi sebuah garis start. Mulailah dengan membuat tujuan keuangan keluarga tahun ini.
Contohnya, kita ingin memulai membangun dana darurat dengan target awal satu bulan pengeluaran rutin. Caranya adalah dengan menyisihkan 5% dari penghasilan kita dan pasangan. Jika kita disiplin, maka target dana darurat akan dapat diselesaikan tepat waktu. Tak apa perlahan, lebih fokuslah pada pencapaian dan tujuan.
Buatlah daftar apa saja yang ingin kita mulai dan buat rencana serealistis mungkin meliputi target dan jangka waktu yang jelas.
3. Tentukan prioritas
Mungkin kita dan pasangan punya banyak sekali daftar keinginan dan tujuan yang ingin dicapai tahun ini. Namun, sumber dana kita dan pasangan terbatas. Lalu bagaimana?
Tenang, di sinilah kita bisa menentukan prioritas. Tak salah jika punya banyak keinginan. Untuk bisa memastikan semua bisa diusahakan dan dicapai, kita harus menentukan prioritas. Di sinilah kondisi kemampuan finansial kita yang akan menentukan.
Sesuaikan keinginan dan tujuan dengan kondisi finansial kita. Mana yang harus kita capai tahun ini, mana yang bisa ditunda ke tahun depan.
4. Buat anggaran per bulan
Jika sudah mempunyai tujuan untuk dicapai, perlu diingat bahwa kita juga memiliki kebutuhan sehari-hari yang juga penting untuk dipenuhi. Oleh karena itu, penting juga untuk membuat anggaran periodik. Agar lebih mudah, sesuaikan perencanaan anggaran kita dengan periode perolehan penghasilan kita. Jika kita menerima gaji, maka buatlah anggaran per bulan. Jika upah kita per minggu, anggaran bisa kita buat secara mingguan. Jika penghasilan kita tidak tetap, buatlah dalam nominal rata-rata.
Untuk membantu kita mengalokasikan anggaran rutin, bagilah penghasilan ke dalam beberapa pos. Berikut contoh formula alokasi yang bisa kita gunakan:
50% belanja, 30% cicilan utang, 20% investasi
40% kebutuhan rutin, 30% cicilan utang, 20% belanja di luar rutin, 10% investasi
45% kebutuhan rutin, 30% bantu orang tua, 10% investasi, 10% belanja di luar rutin, 5% dana darurat
40% kebutuhan rutin, 20% bantu orang tua, 20% cicilan utang, 10% investasi, 10% healing
40% investasi, 30% kebutuhan rutin, 20% cicilan utang, 10% bantu orang tua
Jika contoh di atas belum sepenuhnya sesuai, kita bisa membuat angka-angka sendiri sesuai dengan kebutuhan kita.
5. Catat pengeluaran
Catatan pengeluaran yang rapi akan membantu kita mengetahui kemana saja uang pergi. Dengan adanya catatan, kita akan lebih mudah melihat dan mencari akar masalah keuangan yang kita alami dan lebih mudah pula dalam mencari solusinya. Catatan juga membantu kita melakukan review dan evaluasi terhadap tujuan yang ingin kita capai di tahun ini sehingga target tidak menjadi sekadar wacana saja.
6. Berkomunikasi dan terbuka dengan pasangan
Jika kita sudah berkeluarga, sudah bukan waktunya lagi untuk membuat obrolan seputar keuangan rumah tangga dengan pasangan menjadi tabu. Jika sebelumnya tak sempat dilakukan, sempatkanlah tahun ini untuk bisa mengobrol soal keuangan secara rutin dengan pasangan. Kalau perlu, buatlah anggaran bersama di awal bulan. Lakukan review bersama di akhir bulan. Masing-masing harus jujur dan terbuka mengenai kondisi keuangan yang ada. Jika ada masalah, duduklah berdua dan cari solusi terbaik.
7. Disiplin
Jika sudah membuat anggaran serta menentukan tujuan dan prioritas, langkah berikutnya adalah disiplin untuk merealisasikannya. Ajak pasangan untuk turut berkomitmen pada apa yang sudah direncanakan. Dengan demikian, prioritas bisa tetap menjadi prioritas, sementara kebutuhan lain juga tetap terpenuhi.
8. Berbelanja saat ada diskon besar
Tak bisa dipungkiri, pengeluaran keluarga akan membengkak jika tidak disiasati dengan baik. Oleh karena itu, berbelanja saat sedang ada program diskon besar-besaran atau cuci gudang dapat menjadi kunci hemat berikutnya. Hal ini akan menguntungkan jika cermat memilih barang yang ada dan menghindari barang yang harganya melambung tinggi. Dengan catatan, kita memang sungguh membutuhkan barang yang akan kita beli. Jangan hanya memborong hanya karena tergiur dengan harga murah, padahal sebenarnya barang itu tidak dibutuhkan.
9. Persiapkan dana darurat
Selain menyusun anggaran bulanan, jangan lupa mengalokasikan dana untuk kebutuhan darurat. Sesuai sebutannya, dana ini hanya boleh digunakan untuk hal darurat seperti saat anak mendadak sakit, fasilitas rumah tangga ada yang rusak, dan hal tidak terduga lainnya.
Setiap keluarga pastinya memiliki kondisi keuangan yang berbeda. Namun, untuk kita yang sudah berkeluarga dan memiliki anak dianjurkan memiliki dana darurat sebesar 9-12x pengeluaran bulanan. Simpan dana ini di rekening terpisah dan jangan dicampur dengan dana operasional bulanan.
10. Membatasi jajan di luar rumah
Terdengar sulit, padahal cara ini dapat menghemat pengeluaran keluarga kita dengan jumlah yang menakjubkan. Sesekali boleh untuk jajan atau makan di restoran, tetapi jangan terlalu sering. Tanpa disadari, harga makanan di luar lebih mahal dibandingkan memasak sendiri di rumah.
Kita perlu menyiasati dengan membeli bahan bakunya, lalu memasak sendiri di rumah. Selain lebih hemat, hal ini tentunya lebih terjamin kebersihannya. Membawakan bekal makan siang untuk suami di kantor juga bisa menjadi solusi dan dijamin suami makin jatuh hati!
11. Tetapkan peraturan penggunaan listrik
Bila selama ini kita dan pasangan merupakan tipikal orang yang bebas merdeka menggunakan listrik, cobalah untuk menetapkan peraturan penggunaan listrik di rumah. Mengatur dengan seksama sedikit banyak membantu pengeluaran rumah tangga agar tagihan di akhir bulan tidak membengkak.
Caranya sederhana, kita hanya perlu melibatkan seluruh anggota keluarga di rumah seperti membiasakan mematikan lampu jika sudah tidak digunakan, memilih produk yang hemat listrik, tidak menggunakan peralatan elektronik berdaya besar bersama-sama, dan hanya gunakan AC hanya saat akan tidur di malam hari.
Nah, itulah tips-tips mengatur keuangan keluarga dan rumah tangga yang bisa kita implementasikan di rumah. Semoga tips-tips ini dapat membantu kita untuk mulai membangun finansial yang sehat dan baik. Selamat mencoba!